Kamis, 27 Agustus 2015

wajan bolic

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Di zaman seperti saat ini yang tingkat mobilitasnya sangat tinggi, internet tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita seharihari.Kapanpun dan dimanapun, koneksi internet harus tetap ada.Namun sayangnya, internet murah sepertinya hanya menjadiimpian setiap orang yang ada di Indonesia ini.
Keadaan saat ini, di kota-kota besar sudah banyak sekali tersedia jaringan hotspot yang gratis. Bagi mereka yang tempat tinggalnya dekat dengan free hotspot, maka hal itu adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Tapi lain halnya bagi mereka yang letak rumahnya jauh dari fasilitas tersebut. Mereka akan kesulitan untuk mengaksesnya. Solusinya mereka harus membeli antenagrid, pigtail, AP client, outdoor box, POE (Power OverEthernet), pipa tower, beberapa puluh meter kabel UTP, danbiaya instalasi. Jika dihitung tentu akan sangat mahal sekali.Maka sebagai solusi murahnya adalah dengan membuat antena wajan bolic. Selain itu dengan antena wajan bolic bisa didapat gain yang lebih besar. Dengan gain yang lebih besar maka secara otomatis jangkauan juga akan menjadi lebih jauh.
Gunadi, adalah perintis antena wajanbolic dan teknologi RT/RW-net yang menghubungkan antara rumah dengan kantor melalui jaringan radio dengan membuat antena wajan bolic berfrekuensi 2,4 GHz.
Penggunaan antena wajanbolic sebagai solusi murah untuk membuat koneksi internet didasari Keputusan Menteri No.2 tahun 2005 tentang frekuensi 2,4 GHz yang ditandatangani olehHatta Rajasa. Keputusan Menteri ini pada dasarnya :
1.      Membebaskan izin frekuensi bagi penggunaan frekuensi 2,4 GHz
2.      Membatasi daya pancar maksimum sebesar 100 mWatau 20 dBm
3.      Membatasi EIRP (Effective Isotropic Radiated Power) pada pancaran antena sebesar 36 dBm
4.      Semua peralatan yang digunakan harus mendapat sertifikasi dari POSTEL

B.  Tujuan
Tujuan dari proyek ini adalah membuat antenna wajan bolic yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan menggunakan media wajan sebagai subantena. Juga dengan menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang sederhana sehingga didapatkan harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan membeli antena grid. Selain itu, dengan menggunakan antena wajanbolic bisa didapat gain antenna yang lebih besar bila dibandingkan dengan wireless USB adapter standar sehingga jarak jangkau antena juga bisa lebih jauh.

C.  Batasan Masalah
Pada proyek akhir ini akan dibuat antena wajan bolic yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Rumusan masalah pada proyek akhir ini antara lain :
1.    Bagaimana menekan biaya seminimal mungkin dengan merancang antena yang ekonomis. Antena built up yang ada ternyata membutuhkan biaya yang cukup mahal dibandingkan dengan merancang sendiri.
2.    Bagaimana membuat proses pengerjaan antena wajan bolic dengan mudah dan jelas.
3.    Bagaimana membuat antena wajan bolic bisa menghasilkan performansi gain antena yang optimal.Batasan masalah pada proyek akhir ini adalah :
a.   Analisa parameter antena wajan bolic meliputi pola radiasi, gain, polarisasi, dan directivity.
b.  Perbandingan performansi antara gain wireless USB adapter tanpa menggunakan antena wajan bolic dengan wireless USB adapter yang menggunakan antena wajan bolic.
c.  Penerima sinyal menggunakan wireless USB adapter.



D.  Metodologi
Perencanaan serta pembuatan antena wajan bolic ini melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1.    Studi literatur tentang permasalahan yang ada serta mengumpulkan data-data yang dianggap penting dan menunjang.
Dalam mempelajari bagaimana cara membuat antena wajanbolic dilakukan pendalaman bahan-bahan literatur yang berhubungan dengan proyek akhir. Pendalaman literatur dan pengambilan data dilakukan dengan cara bowsing di intrenet, dari buku, atau meminjam buku dari perpustakaan sesuai dengan proyek  terkait.
2.    Mempersiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan.
Tahap selanjutnya adalah mempersiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat antena wajanbolic. Bahan-bahan yang termasuk piranti elektronik dibeli di toko elektronik atau toko komputer. Bahan lainnya dibeli di toko bangunan & toko peralatan rumah tangga. Sedangkan bahan yang sulit untuk diperoleh tapi sekiranya bisa untuk dibuat sendiri maka bahan tersebut dapat dibuat sendiri.Sebagian besar alat bisa diperoleh dengan mudah karena menggunakan alat-alat yang sederhana.
3.    Memulai proses membuat antena wajanbolic
Pada tahap ini, proses yang dikerjakan adalah membuat antena wajanbolic. Diusahakan pembuatan dilakukan dengan cara yang sesederhana mungkin dengan menggunakan peralatan dan bahan yang sederhana namun tetap menghasilkan antena wajanbolic yang baik dan rapi serta memiliki performansi yang handal.
4.    Melakukan pengukuran parameter antena
Setelah antena jadi dilakukan pengukuran parameter antena wajan bolic. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran pola radiasi, gain, polarisasi dan directivity. Dari pengukuran inilah akan diketahui apakah parameter-parameter yang didapat merupakan parameter yang baik untuk digunakan sebagai antena penerima.    

5.    Melakukan analisa dan evaluasi.
Tahapan terakhir dari proyek ini adalah melakukan analisa dan evaluasi hasil dari pembuatan antena wajan bolic. Setelah itu dibuat kesimpulan sesuai dengan hasil analisanya.

E.  Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan yang akan diuraikan dalam buku proyek akhir ini terbagi dalam bab-bab yang akan dibahas sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah, metodologi,dan sistematika pembahasan yang digunakan dalam pembuatan proyek akhir ini.

BAB II DASAR TEORI
Menjelaskan teori yang berkaitan dengan antena secara umum beserta parameter-parameternya. Lebih lanjut dijelaskan teori tentang antena wajanbolic secara khusus.serta menjelaskan keunggulan proyek yang dipilih.

BAB III SKETSA/GAMBAR KERJA
Dalam bab ini menampilkan suatu foto/gambar produk.

BAB IV BAHAN
Menguraikan rincian bahan yang diperlukan dengan spesifikasi dan jumlahnya.hendaknya mudah didapat relatif murah,bahan yang diperlukan untuk membuat proyek akhir ini terjangkau

BAB V FASILITAS DAN PERALATAN
Menguraikan rincian alat-alat yang digunakan untuk membuat produk.yang paling utama adalah alat pendukung yang akan digunakan.


BAB VI PROSES PRODUKSI
Berisi tentang tata cara pembuatan antena wajanbolic,mulai dari pengukuran sampai ke proses pengerjaan antena wajan bolic.

BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
Menguraikan antara lain: harga yang ditentukan, biaya produksi, harga jual, dan keuntungan suatu produk jasa.

BAB VIII SASARAN PASAR/PENGGUNA
Menguraikan tentang sasaran yang produk yang akan digunakan, dalam sasaran pasar/pengguna ini yaitu digunakan untuk individu atau instansi.

BAB XI JADWAL PELAKSANAAN
Menguraikan tentang jadwal perhari, berupa time sckedule pembelian produk 

BAB X KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan pada perancangan awal serta analisa yang diperoleh. Untuk lebih meningkatkan mutu dari sistem yang telah dibuat maka diberikansaran-saran untuk perbaikan dan penyempurnaan sistem.

DAFTAR PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang referensi-referensi yang telah dipakai oleh penulis sebagai acuan dan penunjang yang mendukung penyelesaian proyek akhir ini.

BAB II
DASAR TEORI

A.    Pengenalan Jaringan
            Jaringan adalah sekumpulan atau sejumlah banyak komputer yang saling terkoneksi. Dalam jaringan komputer-komputer tersebut dapat saling bertukar informasi baik secara terbatas ataupun tidak terbatas melalui kabel koneksi berupa gelombang elektromagnetik.

B.     Jenis-jenis Jaringan
1.    Local Area Network (LAN)
merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumber daya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2.    Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3.    Wide Area Network (WAN)
jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4.    Internet
       Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya.
Internet adalah sekumpulan komputer atau server yang saling terhubung satu sama lain melalui berbagai macam media (kabel, radio, satelit dll). Komputer-komputer tersebut letaknya tersebar di seluruh belahan dunia sehingga memungkinkan terbentuknya suatu jaringan informasi global. Sekumpulan komputer di suatu tempat memiliki jenis dan karakteristik yang tidak sama dengan tempat-tempat lain, namun semuanya dihubungkan oleh suatu protokol standard yang sama yang disebut TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP ini dapat diumpamakan sebagai bahasa yang dimengerti oleh semua jenis komputer yang terhubung ke Internet. Tanpa mengikuti protokol standard ini, komputer kita tidak akan mampu berkomunikasi dengan komputer-komputer lain di Internet.

a.    Manfaat Internet
1)   Komunikasi
                        Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara suatu pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Hal ini dimungkinkan karena jangkauan Internet yang telah meng-global. Asal kita mengetahui alamat seseorang atau suatu lembaga di Internet, kita dapat mengirim informasi kapan saja dan kemana saja di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat dan cara yang sangat mudah. Internet juga dapat menghemat biaya komunikasi yang harus dikeluarkan.
2)   Informasi
Seperti telah disinggung di atas, karena begitu banyaknya komputer yang terhubung ke Internet, dimana masing-masing komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka gabungan seluruh informasi di Internet sangatlah luar biasa. Internet merupakan sumber informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang terus berkembang seiring dengan makin berkembangnya Internet itu sendiri.

3)   Kolaborasi
                        Kolaborasi yang dimaksudkan di sini adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama (team-work). Anggota tim bisa terdiri dari berbagai macam ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai negara di dunia. Internet merupakan media yang sangat membantu suatu kolaborasi yang biasanya terhambat oleh ruang dan waktu. Melalui Internet kita dapat melakukan suatu konferensi (conference) dengan berbagai pihak di mana pun mereka berada. Kita bahkan dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara bersamaan melalui Internet.


5.    Wireless (Jaringan tanpa kabel)
             jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.


6.    Topologi Jaringan
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

C.    Pengertian Antena
              Antena adalah suatu piranti yang digunakan untuk merambatkan dan menerima gelombang radio atau elektromagnetik. Pemancaran merupakan satu proses perpindahan gelombang radio atau elektromagnetik dari saluran transmisi ke ruang bebas melalui antena pemancar. Sedangkan penerimaan adalah satu proses penerimaan gelombang radio atau elektromagnetik dari ruang bebas melalui antena penerima. Karena merupakan perangkat perantara antara saluran transmisi dan udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan saluran pencatunya. Secara umum, antena dibedakan menjadi antena isotropis, antena omnidirectional, antena directional, antena phase array, antena optimal dan antena adaptif.

1.    Antena isotropis (isotropic)
 merupakan sumber titik yang memancarkan daya ke segala arah dengan intensitas yang sama, seperti permukaan bola. Antena ini tidak ada dalam kenyataan dan hanya digunakan sebagai dasar untuk  perancang dan menganalisa struktur antena yang lebih kompleks.

2.    Antena omnidirectional
adalah antena yang memancarkan daya ke segala arah, dan bentuk pola radiasinya digambarkan seperti bentuk donat (doughnut) dengan pusat berimpit. Antena ini ada dalam kenyataan, dan dalam pengukuran sering digunakan sebagai pembanding terhadap antena yang lebih kompleks. Contoh antena ini adalah antena dipole setengah panjang gelombang.
3.     Antena Directional
       merupakan antena yang memancarkan daya ke arah tertentu. Gain antena ini relatif lebih besar dari antena omnidirectional. Contoh, suatu antena dengan gain 10 dBi (kadang-kadang dinyatakan dengan “dBic” atau disingkat “dB” saja). Artinya antena ini pada arah tertentu memancarkan daya 10 dB lebih besar dibanding dengan antena isotropis.

 Ketiga jenis antena di atas merupakan antena tunggal, dan bentuk pola radiasinya tidak dapat berubah tanpa merubah fisik antena atau memutar secara mekanik dari fisik antena. Selanjutnya adalah antena.

4.     Phase Array
Merupakan gabungan atau konfigurasi array dari beberapa antena sederhana dan menggabungkan sinyal yang menginduksi masing-masing antena tersebut untuk membentuk pola radiasi tertentu pada keluaran array. Setiap antena yang menyusun konfigurasi array disebut dengan elemen array. Arah gain maksimum dari antena phase array dapat ditentukan dengan pengaturan fase antar elemen-elemen array.

5.    Antena Optimal
            Merupakan suatu antena dimana penguatan (gain) dan fase relatif setiap elemennya diatur sedemikian rupa untuk mendapatkan kinerja (performance) pada keluaran yang seoptimal mungkin. Kinerja yang dimaksud kinerja antara lain Signal to Interference Ratio (SIR) atau Signal to Interference plus Noise Ratio (SINR). Optimasi kinerja dapat dilakukan dengan menghilangkan atau meminimalkan penerimaan sinyal-sinyal tak dikehendaki (interferensi) dan mengoptimalkan penerimaan sinyal yang dikehendaki.


6.    Antena adaptif
            Merupakan pengembangan dari antena antena phase array maupun antena optimal, dimana arah gain maksimum dapat diatur sesuai dengan gerakan dinamis (dinamic fashion) obyek yang dituju. Antena dilengkapi dengan Digital Signal Proccessor (DSP), sehingga secara dinamis mampu mendeteksi dan melecak berbagai macam tipe sinyal, meminimalkan interferensi serta memaksimalkan penerimaan sinyal yang diinginkan.

D.    Antena Wajanbolic
1.    Pengertian Antena Wajanbolic
Dalam matematika, parabola adalah irisan kerucut yang berbentuk kurva yang dihasilkan oleh perpotongan menyilang yang sejajar terhadap permukaan kerucut.

Gambar 2.1  Irisan pada kerucut sehingga membentuk parabola
         

Direktris adalah garis sumbu simetri pada parabola terhadap titik fokus. Sedangkan fokus dari parabola adalah letak suatu titik dimana jarak antara titik sembarang pada garisparabola M(x,y) ke fokus adalah sama dengan jarak antara M(x,y) ke direktris D(x,0).
Gambar2.2  Penghitungan nilai fokus

Dari pengertian diatas diketahui bahwa nilai dari jarak titik F (fokus) ke titik M dan jarak dari titik M ke titik D (direktris) adalah sama, sehingga dapat dihasilkan persamaan :√(x-0)2 + ( y-f)2 = √  (x-x)2 + (y-(-f))
Karena pada persamaan diatas kedua sisi sama-sama mempunyai akar, maka bisa dieliminasi sehingga menghasilkan persamaan :
x2 + y+ f2 – 2yf = y2 +f2 + 2yf
x2 + y2 – y2 + f2 – f2 = 2yf + 2yf
x2 = 4 yf
y = x2
      4f
       Sekarang perhatikan gambar 2.3 dibawah, dimana diketahui diameter dari parabola (D) dan kedalaman parabola (d). Dari dua parameter tersebut maka bisa dihitung nilai / letak dari titik fokus parabola.
Gambar2.3 Penghitungan nilai fokus
Dari gambar 3 diatas, diketahui titik (D/2,d) dan titik (-D/2,d) terletak pada parabola, sehingga :


y = x2
      4f
       d = (D/2) 2


 

               4f
d = D2 / 4 × 1 / 4f
d =   D2
        16f



Dari persamaan diatas bisa kita ubah menjadi sebuah persamaan untuk menghitung nilai fokus.
d =   D2
        16f
16f = D2
          d
f     =    D2 / d × 1 / 16
f =    D2
        16d

Dari persamaan diatas bisa kita perhatikan bahwa semakinbesar nilai diameter dari suatu parabola (D) dan semakin kecilnilai kedalaman (d) suatu parabola, maka nilai fokusnya akan menjadi semakin besar.

Gambar2.4  Fokus yang terletak di dalam parabola
Gambar2.5 Fokus yang ada di luar parabola

Pada dasarnya antena wajan bolic hampir sama dengan antena parabola. Letak perbedaannya hanya pada reflektor. Jika pada antena parabola biasa reflektor adalah dish yang didesain mestinya, maka jika pada antena wajanbolic, reflektor berupa wajan yang sering kita jumpai. Antena parabola adalah high-gain reflektor antenna yang digunakan untuk radio, televisi dan komunikasi data, dan juga untuk radiolocation (RADAR), pada bagian UHF dan SHF dari spektrum gelombang elektromagnetik. Secara relatif, gelombang pendek dari energi elektromagnetik (radio) pada frekuensi ini mengijinkan pemasangan reflektor dengan berbagai macam ukuran untuk menghasilkan kuat sinyal yang baik pada saat transmitting dan receiving seperti yang diinginkan.
          Antena parabola secara umum terdiri atas reflektor, dan waveguide. Reflektor adalah sebuah permukaan yang terbuat dari bahan logam yang dibentuk lingkaran paraboloid yang biasannya merupakan diameter dari antena tersebut. Paraboloid ini memiliki titik fokus yang berbeda-beda berdasarkan atas diameter reflektor dan kedalaman reflektor. Waveguide adalah saluran tunggal yang berfungsi untuk menghantarkan gelombang elektromagnetik (microwave) dengan frekuensi 300 MHz – 300 GHz. Dalam kenyataannya, waveguide merupakan media transmisi yang berfungsi memandu gelombang pada arah tertentu.Waveguide sebagai salah satu komponen dari antena parabola (dan juga antena wajanbolic) terletak pada fokus reflektor.

Pada antena wajanbolic feed atau waveguide sebenarnya juga merupakan sebuah antena tipe lowgain seperti half-wave dipole atau small waveguide horn. Pada waveguide ini terdapat sebuah alat yang berfungsi untuk memancarkan dan menerima sinyal radio-frequency (RF).

                                                     
(a)    Parabolic                      (b) Off-Center                        (c)Cassegrain
Gambar2.6  Tipe antena parabola

Dianggap bahwa antena parabola sebagai circular aperture, maka persamaan untuk mengetahui nilai pendekatan gain maksimum adalah :
G  =  (πD2   )
            λ 2           
Dimana :
G = penguatan (gain) isotropic
D = diameter reflektor dengan satuan yang sama dengan
panjang gelombang
λ = panjang gelombang

E.  Reflektor
Antena wajanbolic ini menggunakan reflektor dari wajan yang berbahan alumunium. Dipilih bahan alumunium karena bahan alumunium secara umum merupakan bahan yang ringan bila dibandingan dengan bahan logam lainnya. Hal ini tentu merupakan sebuah keuntungan bila kita akan mengimplementasikan antena wajanbolic karena walaupun mempunyai dimensi besar, bobot dari antena tersebut akan tetap lebih ringan jika dibandingan bila kita menggunkan dari bahan
logam lain. Penggunaan reflektor ini dimaksudkan untuk mendapatkan penguatan (gain) yang lebih besar bila dibandingkan hanya menggunakan wireless USB adapter biasa atau hanya menggunakan antena kaleng (waveguide). Karena setiap gelombang yang datang dari fokus akan dipantulkan oleh permukaan reflektor dengan arah yang sejajar dengan sumbu atau sebaliknya.

1.    Sifat- sifat  Reflektor
Reflektor adalah sebuah permukaan yang terbuat dari bahan logam yang dibentuk lingkaran paraboloid yang biasannya merupakan diameter dari antena tersebut. adapun sifat-sifat  reflektor sebagai berikut :
  1. Setiap gelombang yang datang dari fokus dipantulkan oleh permukaan sejajar dengan sumbu dan sebaliknya.
  2. Gelombang dari fokus yang dipantulkan oleh permukaan reflektor akan memotong suatu bidang yang tegak lurus terhadap sumbu dengan fase yang sama Selain reflektor yang baik, kita juga harus memperhatikan pencatuan pada waveguide. Pemasangan wireless USB adapter pada pencatuan waveguide terletak didepan pemantul, supaya energi (gelombang) dapat dipancarkan langsung ke pemantul tanpa ada rintangan. Sistem pencatuan harus memenuhi dua kepentingan :
1)      Pencatu harus dapat meradiasikan gelombang ke pemantul dengan baik, artinya tidak banyak gelombang yang keluar dari permukaan pemantu.
2)      Pencatu harus membatasi supaya VSWR saluran koaksial mendekati satu.Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) merupakan kemampuan suatu antena untuk bekerja pada frekuensi yang diinginkan. Pengukuran VSWR berhubungan dengan pengukuran koefisien refleksi dari antena tersebut.


F.      Wireless USB Adapter
            Antena sebenarnya pada antena wajanbolic adalah sebuah alat yang mentransmisikan energi frekuensi radio ke ruang bebas, yaitu wireless USB adapter. Permukaaan pemantul (wajan) adalah komponen pasif. Wireless USB adapter berada di dalam waveguide yang ada di depan titik fokus dari wajan. Titik fokus adalah titik dimana semua gelombang pantul terkonsentrasi. Titik fokus (jarak titik fokus dari tengah reflektor) dihitung dengan persamaan berikut :
f =   D2
        16d
Dimana :
f = panjang fokus dari reflektor
D = diameter reflektor dengan satuan yang sama dengan panjang gelombang
d = kedalaman reflektor
            Radiasi dari wireless USB adapter akan merambat di dalam waveguide, kemudian akan diradiasikan ulang oleh reflektor pada arah yang diinginkan. Wireless USB adapter ini harus menunjukkan directivity yang secara efesien dapat mengiluminasi reflektor dan juga haru mempunyai polarisasi yang sesuai. Polarisasi dari wireless USB adapter ini menentukan polarisasi dari seluruh sistem antena.

G.    Wireess LAN
            Wireless Local Area Network (WLAN) adalah jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi data. Informasi (data) ditransfer dari satu komputer ke komputer lain menggunakan gelombang radio. WLAN sering disebut sebagai jaringan nirkabel atau jaringan wireless.
            Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculannya peralatan berbasis gelombang radio, seperti walkie talkie, remote control, cordless phone, ponsel, dan peralatan radio lainnya. Lalu adanya kebutuhan untuk menjadikan komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah digabungkan dengan jaringan yang sudah ada. Hal-hal seperti ini akhirnya mendorong pengembangan teknologi wireless untuk jaringan komputer.
            Biasanya wireless LAN ini dipakai di suatu daerah atau lokasi dimana pemakainya selalu dalam keadaan bergerak, atau di lokasi tersebut tidak terdapat jaringan kabel untuk penyaluran data. Wireless LAN ini biasanya menggunakan frekuensi 2,4 GHz yang disebut juga dengan ISM (Industrial, Scientific, Medical) Band, dimana oleh FCC (Federal Communication Commission) memang dialokasikan untuk berbagai keperluan industri, sains, dan media. Jadi siapa pun dapat menggunakan frekuensi ini dengan bebas asalkan tidak menggunakan pemancar berdaya tinggi. Anatomi dari wireless LAN sendiri biasanya digunakan sebagai hubungan dari satu point to point yang lain, tetapi dengan perkembangan teknologi, wireless LAN ini dapat digunakan untuk hubungan dari point to multipoint begitu pula sebaliknya.

H.  Keunggulan Dan Fungsi Wajan Bolik
Ada beberapa keunggulan dari system jaringan wireless LAN dengan menggunakan antena wajan yaitu sebagai berikut:

1.    Lebih cepat dari pada Modem
System jaringan wireless LAN dengan menggunakan antenna wajan dapat menyediakan pengaksesan jaringan internet lebih cepat dari pada menggunakan modem.

2.    Pemasangannya gampang
Sistem wireless LAN dengan menggunakan antenna wajan,  dapat di pasang dengan cepat dan mudah sehingga tidak menyita waktu terlalu banyak.

3.    Murah
Ada antena wajan ini tidak di butuhkan biaya yang sangat banyak daripada antenna yang di pasarkan, mengapa demikian karena antena wajan merupakan antena buatan sendiri.

4.    Jangkauan Up to 5 Km
            Sistem wireless LAN dengan menggunakan antenna wajan dapat dipasang pada topologi yang bermacam-macam untuk mendapatkan kebutuhan instalasi dan pemakaian yang sesuai. Kemampuan jangkauan yang bisa di capai oleh antena wajan cukup tinggi, karena terbuat dari wajan sehingga kesempurnaannya tidak sebanding dengan antena parabolic yang sesungguhnya. WiFi (Wireless Fidelity) adalah istilah generik untuk peralatan Wireless Lan atau WLAN. Biasa menggunakan keluarga standar IEEE 802.11. Oleh karena itu didukung banyak vendor.
Peralatan wireless yang biasa digunakan adalah menggunakan standar IEEE 802.11x, dimana x adalah sub dari:
Tabel 2.1 Standar Protokol pada Wifi
IEEE 802.11
IEEE 802.11a
IEEE 802.11a 2X
IEEE 802.11b
IEEE 802.11b+
IEEE 802.11g
2.4GHz
5GHz
5GHz
2.4GHz
2.4GHz
2.4GHz
2 Mbps
54 Mbps
108 Mbps
11 Mbps
22 Mbps
54 Mbps


 
BAB III
SKETSA / GAMBAR KERJA WAJAN BOLIC

Gambar 3.1 Sketsa Wajan Bolic A

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPfI2QGfPcKYibRvPtSE6g1sYtqoTuGXv7hLCKcTqIBvrUVeK7NAri9scWgRuauRKtU58tMmQl6zLgshTqIxy1QgQox7xLa1iwtIvejYHzhkOMVHFHqdjcvunPBgEJAOFtb1ePQtRL-6aD/s400/WH+4.bmp
Gambar 3.2 Sketsa Wajan Bolic B
wajanbolic_antena.jpg
Gambar 3.3 Sketsa wajan bolic C

Wajan Bolic Antena Freq. 2.4 Ghz         Wajan Bolic

Gambar 3.4 Produk wajan bolic yang sudah jadi



 
BAB IV
BAHAN

            Dalam merancang Proyek akhir ini,saya akan menerangkan satu-persatu bahan-bahan yang akan saya pergunakan,antara lain:

A.  Wajan
Dalam wajan yang saya pergunakan pada proyek akhir ini, Spesifikasinya adalah sebagai berikut :
1.    Wajan yang saya pergunakan yaitu wajan yang berdiameter 40 cm.
2.     Berbahan dasar steanless alumunium

B.  Pipa Paralon
Pipa paralon yang saya pergunakan yaitu sebagai berikut:
1.    Pipa paralon Ukuran 3” (inci). Adapun spesifikasi pipa paralon 3”, sebagai berikut:
a.    Berukuran panjang 25 cm
b.    Merk pipa paralon Maspion
c.    Pipa paralon berukuran 3”(inci)
2.    Pipa paralon Ukuran 1”(inci)
Adapun spesifikasi pipa paralon 1”, sebagai berikut:
a.    Berukuran panjang 10 cm
b.    Merk pipa paralon Maspion
c.    Pipa paralon berukuran 1”(inci)

C.  Tutup Pipa Paralon (Dop)
Adapun spesifikasi tutup paralon adalah sebagai berikut:
1.    Tutup Pipa Paralon (Dop) 3”(inci)
       Spesifikasi tutup (Dop) paralon 3” ini adalah sebagai berikut:
a.    Tutup pipa paralon berukuran 3”(inci)
b.    Dalam pembuatan proyek ini membutuhkan 2 tutup pipa paralon 3”(inci)
c.    Merk tutup pipa paralon ini yaitu Bahari

2.    Tutup Pipa paralon 1”(inci)
Spesifikasi tutup pipa paralon 1”adalah sebagai berikut:
a.    Tutup pipa paralon berukuran 1”(inci)
b.    Dalam pembuatan proyek ini membutuhkan 1 tutup pipa paralon 1”(inci)
c.    Merk tutup pipa paralon ini yaitu Bahari

D.  Mur dan baut L 17
Spesifikasi Mur dan Baut L 17:
1.    Menggunakan mur dan baut L 17
2.    Terbuat dari besi non logam

E.  Ring
Spesifikasi Ring adalah sebagai berikut:
1.    Dalam proyek ini menggunakan 2 buah ring
2.    Terbuat dari besi

F.   Usb Wireless
Spesifikasi USB Wireless adalah sebagai berikut:
1.    Kecepatan USB Wireless 2.0
2.    Standard IEEE 802.11g,IEEE 802.11b
3.    Cakupan frekuensi 2.4 ~ 2.4835 GHz
4.    Support sistem operasi 98SE/ME/2000/xp/vista dan linux
5.    Berat 17 gr


G. Kabel UTP
                 Kategori 5 atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10 Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Konector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.

Gambar4.1   UTP cable CAT 5

H.  Alumunium Foil
                   Pada bahan alumunium foil yaitu yang berfungsi menguatkan sinyal yang melapisi tutup pipa paralon.

I.     Timah
                   Timah digunakan untuk menghubungkan USB ke kabel UTP dengan cara menggunakan alat yaitu solder.

Tabel 4.1 Bahan-bahan pembuatan wajan bolic
No
Nama Bahan
Spesifikasi
Satuan
Jumlah
1
Wajan
Diameter
40 cm
1
1
2
Paralon 3”
25 cm
1
1
3
Paralon 1”
10 cm
1
1
4
Tutup paralon 3”

2
2
5
Tutup paralon 1”

1
1
6
Mur L 17

1
1
7
Mur 10

1
1
8
Ring

2
2
9
Usb Wireless

1
1
10
Kabel Usb



11
Kabel UTP
10 m


   12   
Alumunium foil

5
5
13
Timah







BAB V
FASILITAS DAN PERALATAN

Dalam melakukan pembuatan wajan bolic saya menggunakan alat-alat sebagai berikut:

A.    Alat

1.      Gergaji Besi
Gergaji besi digunakan untuk memotong pipa paralon 3”

2.      Kunci L 17
Kunci L 17 digunakan untuk mengencangkan Mur/Baut 17 pada wajan ke pipa paralon 3”

3.      Kunci R 10
Kunci R 10 digunakan untuk mengencangkan Mur/baut 10 pada tutup pipa  paralon (Dop) ke Tutup pipa paralon 1”

4.      Penggaris
Penggaris digunakan untuk mengukur diameter wajan dan pipa paralon 3”

5.      Ballpoint/spidol
Ballpoint/spidol digunakan untuk menandakan apabila proses pengukuran telah tepat.

6.      Solder
Solder digunakan untuk menghubungkan kabel USB ke Kabel UTP,dengan cara di solder

7.      Cutter
Untuk merapihkan pipa paralon 3” yang telah dilubangi oleh gergaji.

8.      Tang Krimping
Untuk memotong kabel UTP.



Tabel 5.1 Fasilitas Dan Peralatan wajan bolic
No
Nama Alat
Spesifikasi
Satuan
Jumlah
Pemilik
1
Gergaji Besi

1
1
A Nandan
2
Kunci L 17

1
1
Indra
3
Kunci R 10

1
1
Indra
4
Penggaris
30 cm
1
1
Indra
5
Ballpoint/spidol

1
1
Indra
6
Solder

1
1
Indra
7
Access Point

1
1
Sekolah

 
BAB VI
PROSES PRODUKSI WAJAN BOLIC

A.      Penghitungan
            Pada dasarnya diperlukan 3 penghitungan utuk membuat antena wajan bolic, yaitu :

1)      Menghitung titik fokus wajan dan menghitung panjang bagian pipa paralon yang tidak diberi lakban alumunium.
2)      Menghitung panjang pipa paralon yang harus diberi lakban alumunium
3)      Menentukan lokasi penempatan wireless USB adapter pada pipa paralon



Gambar 6.1 Bagan penghitungan antena wajanbolic



            Pada gambar diatas diperlihatkan sebuah bagan antena wajanbolic.Beberapa parameter yang digunakan adalah :
Dw = diameter wajan
dw = kedalaman wajan
D = diamater paralon
fw = fokus wajan
L = panjang pipa paralon yang diberi lakban alumunium
S = titik tempat penempatan wireless USB adapter
            Beberapa parameter desain yang harus dihitung nilainya adalah fw (fokus wajan), L (panjang pipa paralon yang diberi lakban alumunium), dan S (titik tempat penempatan wireless USB adapter). Yang perlu diperhatikan adalah panjang pipa paralon adalah fw+L. Dimana nilai fw sangat dipengaruhi oleh diameter (Dw) dan kedalaman wajan (dw). Penghitungan nilai titik fokus wajan dilakukan dengan menggunakan persamaan :
            Lakban alumunium (L) dan titik penempatan wireless USB adapter (S) diperlukan langkah yang lebih panjang. Maka penghitungan harus dilakukan secara bertahap. Yang harus dihitung pertama kali adalah panjang gelombang radio 2,4GHz (λ) yang ada di udara dengan menggunakan persamaan :
Dimana :
λ = panjang gelombang radio 2,4 GHz di udara
C = kecepatan cahaya di udara (299.792.458 meter/detik) dibulatkan menjadi 300.000.000 meter/detik
Freq = frekuensi operasi yang digunakan (2,437 GHz)Sehingga bila nilai-nilai tersebut dimasukkan ke dalam persamaan menjadi :
            Jadi nilai panjang gelombang radio 2,4 GHz di udara adalah 12,31 cm. Dari nilai panjang gelombang 2,4 GHz (λ) di udara, dapat ditentukan diameter dari pipa paralon (D) yang bisa digunakan. Adapun diameter pipa paralon yang bisa digunakan harus memenuhi syarat :
            Dalam hal ini, pipa paralon 3” yang memiliki diameter 8,9 cm memenuhi syarat agar bisa digunakan sebagai waveguide. Selanjutnya dilakukan penghitungan panjang gelombang (λ) frekuensi 2,4 GHz yang merambat dalam pipa paralon (guiding wavelength) dengan simbol λG.
Rumus untuk menghitung panjang guiding wavelength adalah :
Dimana :
λG =  panjang guiding wavelength
λ    =  panjang gelombang radio 2,4 GHz di udara, bernilai12,31 cm
D  =  lebar diameter pipa paralon yang digunakan, dalam hal ini pipa paralon 3” mempunyai lebar 8,9 cm
λG=         12,331
       12,31     )
                     1,706*8,9
                               
λG= 21,174

            Setelah nilai guiding wavelength diketahui, kita dapat menghitung panjang minimal dari pipa paralon yang diberi lakban alumunium (L). Karena yang dihitung adalah panjang  minimal dari L maka jika seandainya panjang dari pipa paralonyang ditutup lakban alumunium lebih panjang dari nilai minimum yang ditentukan akan lebih baik selama tidak merusak konstruksi dari antena itu sendiri.Adapun nilai panjang L minimal adalah :

Lminimal = 0,75 x λG
Lminimal = 15,88
            Dalam tugas akhir ini digunakan pipa paralon 3” dengan diameter 8,9 cm. Maka panjang minimum dari pipa paralon yang ditutupi lakban alumunium (Lminimum atau ¾λG) adalah 15,88 cm. Karena merupakan nilai minimum, supaya aman biasanya nilai dibulatkan ke atas.
            Dalam banyak tutorial nilai ini biasanya dibulatkan menjadi 20 cm. Perlu diperhatikan bahwa panjang total pipa paralon yang digunakan adalah nilai L+fw. Setelah itu barulah ditentukan titik tempat penempatan wireless USB adapter pada pipa paralon (S atau ¼λG ). Untuk menentukan posisi lokasi lubang S dari ujung pipa paralon dapat digunakan persamaan :
S = 0.25λG
            Untuk pipa paralon 3” yang digunakan dalam dalam  tugas akhir ini, nilai S adalah 5,29 cm. Untuk mempermudahkan penghitungan, dapat dipergunakan file excel yang telah tersedia.

Tabel 6.1 Capture file excel untuk mengukur fokus dan gain antena wajanbolic (diameter 40 cm)
Efisiensi
0,4
(ambil 0,4 -0,55,antena buatan pabrik pake 0,55)

Frekuensi
2,4
Ghz

D(m)
d(m)
f(m)
G(dB)
0,4
0,09
0,1111
16,066
40
9
11,111
<---Dalam cm

                   SET                       SET



Keterangan  :
D         : Diameter
d          : Kedalaman dari center
f           : jarak titik fokus dari center
G         : Gain

Tabel  6.2 Capture file excel untuk mengukur fokus dan gain antena wajanbolic (diameter 60 cm)

Efisiensi
0,4
(ambil 0,4 -0,55,antena buatan pabrik pake 0,55)

Frekuensi
2,4
Ghz

D(m)
d(m)
f(m)
G(dB)
0,6
0,16
0,1406
19,558
60
16
14,063
<---Dalam cm






SET
SET



Keteterangan :
D         : Diameter
d          : Kedalaman dari center
f           : jarak titik fokus dari center
G         : Gain







Tabel 6.3 Capture file excel untuk menghitung nilai ¼λG dan ¾λG
Freq- Wifi
f
2,437
GHz



L
180
mm



L/4
45
mm








Diameter Kaleng/feeder
D
89
mm


Lo
250
mm

(L/Lo)^2
0,51840




1 -(L/Lo)^2
0,48160




√1. (L/Lo)2
0,69397




Lg
211,74
mm


Posisi RF Feed
Lg/4
52,935
mm


Panjang kaleng/feeder
3/4 Lg
158,805
mm





B.       Alat Dan Bahan
            Alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan antena wajanbolic adalah sebagai berikut:
1.    Alat
Alat yang diperlukan :
a.    Gergaji besi
b.    Kunci L 17
c.    Kunci R 10
d.   Penggaris
e.    Ballpoint/spidol
f.     Solder

2.    Bahan
Sedangkan Bahan-gahan yang diperlukan adalah:
a.    Wajan
b.    Pipa paralon 3”(inci)
c.    Pipa paralon 1” (inci)
d.   Tutup pipa paralon (Dop) 3” (2)
e.    Tutup Pipa Paralon (Dop) 1”
f.               Mur L 17
g.    Mur R 10
h.    Ring
i.                Usb Wireless Adapter
j.                Kabel USB
k.    Kabel UTP
l.                Alumunium Foil
m.  Timah

C.      Pembuatan Antena Wajanbolic
Langkah-langkah cara pembuatan antena wajanbolic adalah sebagai berikut :
1.    Persiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2.    Lakukan perhitungan nilai fokus wajan (fw), λG/4 dan ¾ λG dengan file excel yang telah tersedia
Tabel 6.4 Penghitungan titik fokus wajan
Efisiensi
0,4
(ambil 0,4 -0,55,antena buatan pabrik pake 0,55)

Frekuensi
2,4
Ghz

D(m)
d(m)
f(m)
G(dB)
0,4
0,09
0,1111
16,066
40
9
11,111
<---Dalam cm

                   SET                       SET
Keteterangan :
D         : Diameter
d          : Kedalaman dari center
f           : jarak titik fokus dari center
G         : Gain

Tabel 6.5 Penghitungan nilai λG/4 dan ¾ λG
Freq- Wifi
f
2,437
GHz



L
180
mm



L/4
45
mm








Diameter Kaleng/feeder
D
89
mm


Lo
250
mm

(L/Lo)^2
0,51840




1 -(L/Lo)^2
0,48160




√1. (L/Lo)2
0,69397




Lg
211,74
mm


Posisi RF Feed
Lg/4
52,935
mm


Panjang kaleng/feeder
3/4 Lg
158,805
mm




3.    Tandai bagian tengah wajan dengan paku kecil pada bagian yang akan di bor
4.    Buat sedikit cekungan pada bagian tengah wajan yang akan di bor dengan paku kecil sebagai penuntun saat pengeboran agar bor tidak mudah meleset
5.    Bor bagian dasar wajan tepat di tengah

Gambar 6.2 Bagian tengah wajan yang telah di bor

6.    Tandai salah satu tutup pipa paralon 3” pada bagiantengah kemudian bor

Gambar 6.3 Salah satu tutup pipa 3” yang telah di bor

7.    Sambungkan antara wajan dan salah satu tutup pipa yang sudah di bor tadi dengan mur baut serta beri ring diantara baut depan dan belakang. Sambungan jangan terlalu kencang karena pada wajan tipe tertentu yang tipis hal ini dapat menyebabkan bagian belakang tengah wajan penyok ke depan. Hal ini akan membuat bentuk wajan tidak simetris lagi.

Gambar 6.4  wajan dan tutup pipa paralon yang telahdibaut

8.    Lapisi tutup pipa paralon 3” yang satunya denganlakban alumunium di bagian dalamnya

Gambar 6.5 Tutup pipa paralon yang dilapisi dengan lakban alumunium bagian dalamnya

9.        Potong pipa paralon 3” sepanjang nilai fw + ¾λG sebagai waveguide
10.    Lubangi pipa paralon pada nilai λG/4 sesuai lebar wireless USB adapter
11.    Buat 2 lubang di pipa paralon di dekat nilai λG/4 untuk membaut plat L (non logam) ke pipa  paralon
12.    Lapisi pipa paralon dengan lakban alumunium di bagian luar sepanjang ¾λG dari salah satu ujungnya. Hal ini dimaksudkan agar sinyal yang telah masuk ke dalam pipa paralon tidak  terpancar keluar kembali mengingat fungsi dari pipa paralon adalah sebagai waveguide, yang pada antena kaleng, waveguide, terbuat dari bahan logam.
Gambar 6.6 pipa paralon yang sudah diberi alumunium foil

Setelah melapisi pipa paralon dengan lakban aluminium, masukkan USB WLAN kedalam pipa paralon
Gambar 6.7 USB dalam pralon 3"

Selanjutnya tutup pipa paralon diatas dengan dop 3 inci. Pastikan dop 1,25 yang dirakit bersamaan dengan dop 3 terpasang tepat pada pipa paralon 1,25 tempat dipasang USBwifi.

Gambar 6.8  tutup pipa paralon (Dop) yang telah di pasang

Setelah dipasangkan dop 3, selanjutnya pipa paralon di pasangkan ke dop 3 yang sudah dirakit bersama wajan bolik. Pastikan posisinya sesuai dengan konektor USB wifi yang terpasang pada pipa paralon.
Gambar 6.9 wajan bolic yang telah usai dibuat





D.      Pembuatan Kabel USB Extender
            Pada kenyatannya, aplikasi antena wajanbolic membutuhkan kabel yang panjang untuk tersambung ke PC atau laptop. Karena antena wajanbolic membutuhkan koneksi line of sight, maka tidak jarang harus memasang antena wajanbolic padaketinggaian tertentu untuk memperoleh line of sight agar tidak terhalang oleh apapun.
            Jika menggunakan kabel USB biasa jelas tidak akan mungkin karena pada umumnya kebel USB biasa pendek, dan jika dipaksakan disambung sampai panjang maka data akan loss di tengah jalan. Jika menggunakan kabel USBactive extender maka harga akan menjadi mahal. Sehingga digunakan kabel USB extender yang dibuat dari kabel UTP yang ujungnya dikonversi ke USB. Berikut akan diuraikan cara pembuatan kabel USB ekstender.

1.   Alat
Alat yang diperlukan :
a.    Cutter
b.    Solder

2.   Bahan
Bahan yang diperlukan :
a.    Kabel UTP + 10 meter
b.    Kabel USB extender + 1 meter
c.    Timah untuk menyolder
d.   Selotip
e.    Pipa kecil + 5 cm x 2 buah
f.Lakban
3.   Cara Pembuatan
a.    Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
b.    Kupas selongsong luar dari kabel UTP di kedua ujung

Gambar 6.10 Kabel UTP yang telah dikupas ujungnya

c.       Potong kabel USB jadi 2
Gambar 6.11 Kabel USB yang dipotong menjadi 2

d.      Kupas juga selongsong luar dari kabel USB
Gambar 6.12 Kabel USB yang telah dikupas bagian luarnya

e.       Kupas ujung kabel UTP dan USB + 3 mm untuk sambungan
f.       Pasang potongan pipa kecil untuk melindungi kabel sebelum disolder

Gambar 6.13 Memasukkan pipa ke kabel sebelum disolder

g.      Solder kabel UTP ke kabel USB dengan cara sebagai berikut :
1)   Kabel UTP orange – putih orange disatukan untuk menghubungkan pin +5V (kabel USB merah)
2)   Kabel UTP putih hijau dihubungkan dengan pin Data+ (kabel USB putih)
3)   Kabel UTP hijau dihubungkan dengan Data- (kabel USB hijau)
4)   Kabel UTP putih biru, biru, putih coklat, coklat disatukan untuk menghungngkan ke Ground (kabel USB hitam)
Gambar 6.14 Cara penyambungan kabel UTP dengan kabel USB

h.      Setelah semua kabel tesambung dengan baik, lapisi sambungan kabel dengan selotip agar tidak terjadi hubungan pendek.
i.        Rekatkan pipa paralon denga lakban untuk melindungi sambungan
Gambar 6.15 Hasil akhir pembuatan kabel USB extender

E.        Persiapan Pengukuran Dan Pengujian
            Pengukuran pola radiasi dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah bentuk pola radiasi antena wajanbolic yang telah dibuat. Selain itu yang paling penting adalah mengetahui seberapa jauhkan antena yang telah dibuat telah sesuai dengan harapan.Tentunya diharapkan hasil dari pengukuran ini sesuai dengan teori, yaitu didapatkan pola radiasi antena yang terarah.
            Untuk mendapatkan hasil yang baik dari pengukuran pola radiasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan adalah menghindari gangguan pantulan dari benda disekitar pengukuran, tinggi antena pemancar di sisi access point dengan antena wajanbolic yang diukur sebagai penerima di sisi laptop harus lah sejajar dan lurus.Pola radiasi suatu antena merupakan karakteristik yang menggambarkan sifat radiasi antena pada medan jauh sebagai fungsi dari arah.
            Arah disini adalah memutar antena wajanbolic dari posisi 00 sampai 3600, baik pada bidang H maupun pada bidang E. Untuk mengukur pola radiasi antena yang sudah dibuat, maka antena tersebut dipakai sebagai antena penerima, dengan bantuan laptop dan wireless USB adapter pada frekuensi 2,4 GHz serta USB 2.0 Extender Cable yang berguna untuk menghubungkan wireless USB adapter yang diletakkan pada waveguide antena wajanbolic dengan laptop. Setelah wireless USB adapter pada antena terhubung dengan laptop, maka level daya akan nampak di layar laptop dengan bantuan software Network Stumbler berupa sinyal dalam unit dBm. Pada pengukuran ini antena pemancar menggunakan antena yang sudah terpasang pada access point TP-Link TL-WA601G protokol 802.11g dengan frekuensi 2,4 GHz. Peralatan yang digunakan dalam pengukuran ini adalah :

1.    Antena wajanbolic
                        Dalam pengukuran kali ini antena mutlak ada. Karena antena itu sendirilah yang akan diukur nilai-nilai yang telah ditentukan sebelumnya. Antena dalam hal ini saya menggunakan antena yang berukuran diameter 40 cm
Gambar 6.16  Wajanbolic diameter 40 cm

2.     Wireless USB adapter
                        Wireless USB adapter di sini adalah penerima sinyal wireless yang dipancarkan oleh access point. Pada proyek akhir ini digunakan wireless USB adapter TP-Link TL-WN321G. yang beroperasi pada jaringan wireless 2,4 GHz yang kompatibel dengan 802.11b dan 802.11g.
http://www.alnect.net/images/373_img_Mon0509090544.jpg
Gambar 6.17 TP-Link TL-WN321G wireless USB adapter
3.     Access Point
                        Alat ini sering digunakan sebagai piranti server pada jaringan WLAN. Dan biasanya diletakkan di langit-langit dalam ruangan WLAN indoor. Alat ini dapat menyalurkan data secara wireless dari PC ke PC secara infrastruktur. Access Point (AP) ini disertai adaptor sebagai pencatu daya dari alat tersebut, juga tersedia kabel UTP agar dapat terhubung secara wired dan antena eksternal dengan gain 2,15 dBi. Ada 3 indikator led di bagian depan alat ini yang terdiri dari : power, LAN dan WLAN. Led pada power menyala memberitahukan AP tercatu oleh listrik melalui adaptor, led pada LAN menyala memberitahukan bahwa AP terhubung secara wired melalui kabel UTP dan led pada WLAN memberitahukan AP terhubung secara wireless dengan piranti lain.

Gambar 6.18 Acces Point TP-Link TL-WA601G

                        Pada tugas akhir ini, digunakan AP produk TP-Link TL-WA601G standar IEEE 802.11g dengan frekuensi 2,4 GHz. Access Point digunakan sebagai pemancar dan terhubung secara wireless dengan wireless USB adapter yang terpasang pada laptop/pc.
             
                        Proses setting TP-Link WA601G yang memiliki fungsi sebagai Access Point Only ( Tidak Memiliki fungsi sebagai router) ini bisa dibilang cukup mudah dan sederhana sehingga anda tidak perlu repot-repot. Saya yakin anda pun bisa setelah membaca tutorial ini. AP TP-Link dalam pembahasan ini memiliki Address :192.168.1.234 jadi perangkat yang digunakan untuk menyetting nanti harus memiliki kelas IP yang sama.

Berikut langkah-langkahnya.
1.    Sebelum Kita masuk ke TP-Link.
2.    Masuk My Network Place> Properties > Local Area Network> Properties Isi IP LAN Komputer = IP Address : 192.168.1.2
Subnet Musk : 255.255.255.0

ip

Gambar 6.19 IP LAN pada komputer

3.  OK dan Close.
4.  Buka Browser Internet anda, isi Address : 192.168.1.234 (enter)

browser
Gambar 6.20 Browser internet TP-link

5.    Isi User : admin
Password : admin
6.  Setelah masuk ke radio (AP TP-Link), terdapat menu-menu
7.  Antara lain:
a.       Status,
b.      Basic Setting terdiri Network dan Wireless
c.       Advanced Setting terdiri dari DHCP dan Wireless Setting Maintenance terdiri dari System Tool.
8.  Pertama anda klik Network pada basic setting kemudian isikan Type : Static IP, IP Address : 192.168.1.234 ( Cetak tebal bisa anda ubah sesuai kebutuhan anda )Subnetmask :255.255.255.0. Gateway : 192.168.1.254 ( Misal alamat itu adalah alamat Router atau Modem anda ) Kemudian Save.
network

Gambar 6.21  Pengisian alamat Jaringan Lan pada Access Point
9.    Setelah itu anda masuk ke menu Wireless Ganti SSID misal “HotSpotku” Pilih Channel 11 atau Channel sesuai dengan kondisi daerah anda  dan Mode  11Mpbs atau anda bisa menggunakan automatically. Pada Access Point = centang Enable SSID Broadcast.

wireless

Gambar 6.22 Seting SSID

10.  Save
11.  System Tools > Reboot
12.  Tunggu booting beberapa saat.
13.  Copot kabel UTP di computer tadi
14.  Colokin ke sumber internet yang anda gunakan missal Speedy atau ISP
15.    Coba lakukan Search dengan Laptop/ PDA an



F.       Mengkonfigurasi Pengaturan Keamanan Wireless
           Pada mode repeater, repeater hanya dapat mendukung enkripsi WEP. Jadi, Anda harus memastikan jenis keamanan pada Anda AP utama adalah WEP. Silakan ke Wireless - Wireless Security>. Please do the same WEP settings with your main AP. Silakan lakukan pengaturan yang sama dengan Anda WEP AP utama. . Lalu klik Simpan untuk menyimpan pengaturan keamanan.

http://www.tplink.com/support/pic_faq/2009417135731372.jpg

Gambar 6.23 Wireless Security

BAB VII
RENCANA ANGGARAN BIAYA

A.      Anggaran Biaya Yang Diperlukan
Adapun anggaran biaya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

Tabel 7.1 Rencana anggaran biaya pembuatan Antena Wajan Bolic
No
Nama Bahan
Spesifikasi
Jumlah
Harga Satuan
Jumlah
1
Wajan
Diameter 40"
1
 Rp   70.000
 Rp   70.000
2
Pipa Paralon 3"
25 Cm
1
 Rp     5.000
 Rp     5.000
3
Dop 3"
-
2
 Rp     3.000
 Rp     6.000
4
Dop 1"
-
1
 Rp     2.000
 Rp     2.000
5
Alumunium Foil
-
1 Meter
 Rp     5.000
 Rp     5.000
6
Baut Mur L 17
-
1
 Rp   10.000
 Rp   10.000
7
Baut Mur R 10
-
1
 Rp     3.000
 Rp     3.000
8
Ring
-
2
 Rp     2.500
 Rp     5.000
9
Kabel Perpanjangan USB
-
1
 Rp   10.000
 Rp   10.000
10
USB Wireless
TP-Link TL-WN321 G
1
 Rp 100.000
 Rp 100.000
11
Kabel UTP
Cat 5e
10 Meter
 Rp     1.500
 Rp   15.000
Jumlah
 Rp 231.000

            Pada wajan bolic yang saya buat saya akan menentukan harga jual wajan bolic sebesar Rp 350.000. Keuntungannya adalah sebesar Rp 119.000.

BAB VIII
SASARAN PASAR/PENGGUNA

8.1     Pengguna Wajan Bolic
            Dengan beragam kemajuan komputer dan jaringannya hampir seluruh pengguna jaringan kini mulai beragam dari mulai proses bersama maupun komunikasi antar komputer tanpa melalui komputer pusat hingga tanpa kabelpun kini banyak penggunanya.Contohnya pembuatan antena wajan bolic. Pada antena wajan bolic komputer dapat mendapatkan sinyal wireless dan dapat terkoneksi ke internet dengan murah bahkan gratis.  Pada pengguna individu minatnya cukup besar akan tetapi pengguna individu harus mencari sinyal Wireless yang paling terdekat. Sedangkan pada pengguna instansi minatnya juga cukup besar, Pada pengguna instansi tidak diragukan lagi apabila instansi tersebut terdapat sinyal wireless. Dan penggunaan antena wajan bolic ini tidak terlalu mahal.

BAB IX
JADWAL PELAKSANAAN

Tabel 9.1 Jadwal Pelaksanaan/Time Sckedule


NO.
KEGIATAN
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER



1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3

1
Rancangan Kerja Penyusunan Proposal












2
Gambar/ Kerja Outline












3
Proses Produk/ Jasa












4
Laporan












5
Persentasi Verivikasi














BAB X
KESIMPULAN DAN SARAN

A.   Kesimpulan
            Berdasarkan pembuatan antena wajan bolic dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut:
1.    Wajan bolic merupakan wajan yang digunakan untuk memperkuat sinyal yang tipikalnya bekerja pada bandwith 2,4 GHz(802.11b,802.11g).
2.    Selain itu infrastruktur pembuatan jaringan ini tidak rumit sehingga siapapun juga dapat membuat jaringan ini, Alat yang dibutuhkan tidak memerlukan biaya yang mahal karena alat-alat yang biasa kita gumakan dalam kehidupan sehari-hari seperti: Wajan, Pipa paralon, Alumunium foil, kabel USB, Solder, Penggaris, Dan alat-alat yang sering kita gunakan dalam pembuatan antena wajan bolic.
3.    Dalam jaringan ini, Antena wajan bolic berfungsi sebagai penghubung untuk mengakses jaringan dari pusat ke pc, Dalam penggunaan antena wajan bolic ini harus diarahkan pada access point (AP).
4.    Dengan adanya sistem wireless LAN menggunakan antena wajan bolic, Kita dapat mengakses jaringan internet yang lebih cepat dan murah, Bahkan kita dapat mengakses jaringan internet tanpa biaya(internet gratis).   

B.  Saran
     Dari Proyek Akhir yang telah dilakukan kiranya masih diperlukan pembenahan-pembenahan sehingga didapatkan hasil yang lebih memuaskan. Saran-saran yang dapat diberikan diantaranya adalah peningkatan keakuratan perhitungan dan keakuratan serta kerapian dalam proses pembuatan antena wajanbolic. Penggunaan wireless USB adapter dengan merek
yang lebih baik ataupun penggantian wireless USB adapter dengan access point untuk mendapatkan performansi yang lebih optimal.

3 komentar:

  1. Halo, bisa tolong kirimkan file wajan bolic ini dalam bentuk word? kirim ke email nedijunaidi123@gmail.com
    terimakasih

    BalasHapus
  2. mas gambar nya gak muncul , tolong saya minta word nya kirim ke email azzis.azzi68@gmail.com

    BalasHapus